Monday, October 1, 2012

Investasi Emas masih tetap Berkilau


Label: , , , , , , , ,, , , 

Memburuknya pasar modal dan ekonomi Eropa turut menyeret turunnya harga emas. Meski demikian, investasi logam mulia masih tetap berkilau dan tidak surut peminat. Harga emas diprediksi akan kembali bergerak naik pada pertengahan tahun ini.

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary PT Aneka Tambang (Antam) Tedy Badrujaman menjelaskan, memburuknya ekonomi Eropa berpengaruh terhadap harga emas.



"Pengaruhnya cukup besar, karena banyak investor mengalihkan dananya dari mata uang Euro maupun pasar modal utama di Eropa ke instrumen investasi lain seperti emas ataupun beralih sementara ke USD untuk mencari safe haven," tuturnya.

Dari situs resmi Antam di www.logammulia.com diketahui, pada Jumat (25/5) harga emas batangan 5 gram Rp2.503.000 atau Rp530.500 per gram. Harga ini sedikit membaik dari tanggal 16 Mei ketika emas 5 gram dilepas di harga Rp2.498.000 atau sekitar Rp499.600 per gram. Sementara di akhir April, harga emas 5 gram berada di Rp2.575.500 atau sekitar Rp515.100 per gram.

Meskipun demikian, turunnya harga emas tidak mengurangi minat para investor untuk menabung emas. Investasi logam mulia ini masih menjadi pilihan, karena menabung emas cenderung untuk investasi jangka panjang.

"Emas merupakan instrumen investasi jangka panjang, sehingga tidak ada kekhawatiran mengenai gejolak harga pada jangka pendek seperti yang terjadi belakangan ini."

Penurunan harga emas, kata dia, tidak berpengaruh terhadap volume penjualan emas Antam. Hingga kini tidak ada tanda-tanda tren penurunan dan harga emas relatif stabil. Investor sejati seharusnya sudah mengetahui karakteristik setiap portofolio investasi. Sehingga para investor emas tidak akan beralih ke investasi lain meski harga emas turun.

"Kalau mau dapat gain yang banyak dalam tempo singkat, memang tidak cocok investasi di emas. Investor yang bijak pasti selalu mencadangkan sebagian portofolio investasinya di emas untuk mem-balance risiko, karena tidak mungkin semua dana diinvestasikan ke instrumen yang high risk, high return," paparnya.

Ia memperkirakan, harga emas akan membaik pada pertengahan tahun ini. "Kita selalu membaca analisa dari hasil forecast dan analisa lainnya di beberapa institusi. Kebanyakan meramal harga akan mulai rally lagi di pertengahan tahun ini," tuturnya.

Secara terpisah, Amel (27), karyawan di salah satu perusahaan BUMN mengaku tidak tergoda beralih ke investasi lain meskipun harga emas turun. Sebaliknya, turunnya harga emas ini dimanfaatkannya untuk membeli emas.

"Justru karena harganya turun, kita bisa beli dengan harga lebih murah. Saya tidak khawatir (dengan harga yang turun), karena kecenderungannya harga emas turun sedikit tapi untuk investasi jangka panjang kenaikannya banyak," tuturnya.

Amel mengaku memulai investasi logam mulia sejak tiga tahun yang lalu. Investasi ini menjadi pilihan karena dinilai lebih menjanjikan dibanding jenis investasi lainnya. "Selama ada uang lebih, pasti saya gunakan untuk investasi emas," tukasnya.

Sumber : mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment